Masjid Raya Al Osmani ini dikenal juga sebagai Masjid Labuhan Deli. Masjid ini terletak di kawasan Medan Labuhan yaitu di jalan Yos Sudarso km 17,5 , kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan. Lebih kurang 18 km dari Kota Medan, sedikit saja jaraknya dari Medan Marelan.
Masjid ini adalah peninggalan Kesultanan Deli. Masjid ini merupakan Masjid yang pertama dibangun di Kota Medan. Dibangun tahun 1854, oleh Sultan Deli ketujuh yaitu Sultan Osman Perkasa Alam. Waktu itu Masjid ini dibuat dari kayu terbaik, dan berukuran 16 x16 M. Direnovasi oleh Sultan Deli kedelapan, yaitu Sultan Mahmud Perkasa Alam, tahun 1870.Dirubah dari bangunan kayu menjadi permanen. Arsiteknya berkebangsaan Jerman yaitu GD Langereis.
Ornamen masjid ini merupakan perpaduan unsur Timur Tengah, India, Eropa, Melayu dan China. Didominasi warna kuning, warna kebanggaan suku Melayu, dan warna hijau yaitu warna yang melambangkan ke-Islaman dan kemakmuran.Di halaman Masjid terdapat makam 5 Sultan Deli.
Dari Masjid Raya Al Osmani, sekarang menuju Museum Situs Kota Cina. Walaupun berbeda kecamatan tetapi jaraknya tidak jauh. Museum Situs Kota Cina ini, terletak di jalan Kota China, Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. Dari gapura bertuliskan Museum Kota Cina dipinggir jalan raya, masuk ke dalam masih jauh, jalannya kecil dan terletak ditengah-tengah perkampungan penduduk.
Sebagaimana yang saya baca ditulisan-tulisan di internet, bahwa yang membangun Museum ini adalah Ichwan Azhari,seorang dosen jurusan sejarah dari Universitas Negeri Medan.
Pada waktu saya berkunjung kesini, kebetulan Museum ini tutup, entah karena pandemi Covid19,atau karena bertepatan dengan waktu sholat Jum'at,jadilah saya hanya melihat-melihat dan membaca tulisan yang ada didinding-dinding halaman.
Di dinding ini tertulis bahwa tempat saya berdiri ini dulunya adalah batas laut.
Bagaimanapun kondisi perkembangan terkini dari Museum ini, tekad dari Bapak dosen untuk membangun Museum ini patut diacungi jempol dan diapresiasi. Semoga Bapak dosen tetap semangat mengembangkan Museum ini. Tidak terasa sudah waktunya makan siang, di Marelan ini ada Bambu Ungu Resto, tempat makan baru yang banyak dikunjungi. Tempatnya lumayan luas, ada mushola ,dan toilet nya bersih, ada tempat bermain anak, banyak spot photo. Taman teratainya indah, melihat kolam ikannya terasa menyenangkan, dan yang terpenting makanannya enak dan harganya terjangkau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar