Setiap kali melakukan kunjungan kesuatu tempat, tentu yang pertama kita lakukan adalah mencari makanan setempat yang khas, dan tentu saja harus enak. Di kota Tanjung Pura ini mie rebus pakai udang galah adalah salah satu andalannya. Hampir semua orang yang melintas di kota ini baik dari atau menuju arah Banda Aceh, pasti akan menyempatkan untuk menikmati makanan ini. Di kota ini seperti di kota-kota lama lainnya di Sumatera, ada makanan yang biasa disajikan dikedai kopi milik warga keturunan tionghoa yaitu roti bantal pakai selai srikaya. Ada satu kedai kopi yang masih menyajikan menu tersebut yaitu kedai kopi Restu, selain menyajikan roti panggang selai srikaya,juga ada es jeruk kesturi (kiet na). Selesai menikmati kuliner, kita dapat mengunjungi mesjid Azizi, yang dibangun pada masa Sultan Abdul Aziz Djalil Rachmat Syah (1897-1927) yaitu Sultan Langkat ke-7.Di halaman sebelah mesjid ini kita mendapati makam pujangga baru Amir Hamzah (Tengku Amir Hamzah). Mungkin banyak yang belum tahu bahwa Amir Hamzah dimakamkan dikota ini. Tengku Amir Hamzah mendapat julukan Pangeran dari seberang oleh NH Dini dan Raja penyair pujangga baru oleh HB Jassin. Ia dilahirkan disini pada tanggal 28-02-1911 dan gugur dalam suatu revolusi sosial pada tahun 1946, dan pada akhirnya diangkat menjadi Pahlawan Nasional. Dari sini kita melanjutkan perjalanan kekampung Besilam (diambil dari Babussalam). Besilam ini adalah tempat pusat kerohanian tariqat Naqsabandiyah. Disini terdapat makam Syeikh Abd wahab Rokan yaitu maha guru dari tariqat Naqsabandiah. Pada waktu-waktu tertentu banyak pengikut tariqat ini baik dari dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke Besilam. Tanjung Pura ini adalah sebuah kota kecamatan, yang letaknya lebih kurang 60 km dari medan, tepatnya di jalan lintas Sumatera menuju Aceh.Dulunya Tanjung Pura adalah pusat kerajaan Langkat. Disamping mesjid Azizi terdapat makam raja-raja penguasa Langkat (Sultan Langkat). Suasana kota ini lekat dengan budaya melayu pesisir, setidaknya dapat dilihat dari dialek masyarakat setempat dan bangunan rumah khas melayu. Peninggalan belanda dapat dilihat diantaranya pada bangunan LP dan kantor pos, sementara dari etnis tionghoa dapat dilihat dari bangunan pertokoan tua. Sebelum meninggalkan kota Tanjung Pura, kita dapat membeli oleh-oleh khas Tanjung Pura yaitu dodol yang dapat ditemui di kios-kios disepanjang jalan menuju kota Tanjung Pura.
Mesjid Azizi
Mesjid Besilam dari berbagai sisi
Makam Amir Hamzah
Rumah Melayu
Bangunan tua pertokoan
Bagian dalam mesjid Azizi
Roti panggang,mie rebus, es jeruk kesturi
Dodol Tanjung Pura
Mesjid Azizi
Mesjid Besilam dari berbagai sisi
Makam Amir Hamzah
Rumah Melayu
Bangunan tua pertokoan
Bagian dalam mesjid Azizi
Roti panggang,mie rebus, es jeruk kesturi
Dodol Tanjung Pura
Tidak ada komentar:
Posting Komentar