Selasa, 07 Juli 2015

Jalan-jalan ke Cameron Highlands.

Cameron Highlands adalah salah satu dari beberapa dataran tinggi di Malaysia. Terletak di wilayah Pahang Darul Makmur merupakan daerah wisata yang banyak diminati. Dengan mengambil tour murah meriah sebesar RM 25 per orang dewasa dan RM 20 untuk anak-anak yaitu leisure tour kita dibawa kebeberapa tempat wisata. 1. Tea Plantation.







2.Market Square.



3. Strawberry Centre .



4. Honey Bee Centre.



5. Sam Poh Temple.

6. Rose Centre.
.
7. Butterfly souvenir house and garden.







Khusus untuk Rose Centre juga Butterfly souvenir house and garden,kita harus menambah diluar biaya tersebut untuk membeli tiket masuk. Semua tempat wisata tersebut berada disekitar Brinchang. Sebuah kota kecil tetapi kota ini sangat ramai pada hari libur, bahkan pada jam-jam tertentu ada kemacetan yang parah. Apabila kita ingin tempat yang lebih tenang, kita dapat mengambil penginapan di Tanah Rata. Disini banyak hotel yang bergaya lama atau klasik. Hotel-hotel tersebut tampak indah dengan penampilan gaya vintagenya.




. . Lake house.

Old smoke house. Banyak supir taksi yang membawa wisatawan kebeberapa hotel di Tanah Rata hanya untuk mengambil photo seperti di Lake house dan Old smoke house di Ringlet. Di Lake house hotel kita boleh memesan teh sambil menghirup udara segar dan menikmati pemandangan. Para pengunjung yang datang kesini terutama untuk berbelanja sayuran dan buah-buahan terutama strawberry. Tampaknya strawberry sudah menjadi ciri khas Cameron Highlands, selain menemukan buah strawberry dijual dimana.mana, kita juga menjumpai strawberry dalam berbagai bentuk mulai dari makanan, boneka, pakaian motif strawberry, patung lambang strawberry, balon dan lain-lainnya. Selain leisure tour, banyak tour-tour menarik lainnya yang ditawarkan.Semua tergantung kepada keuangan dan tentunya juga kepada seberapa lama kita dapat meluangkan waktu kita disini.

Menikmati Street Art Di George Town Penang.

Tertarik dengan promosi street art di George Town, saya mencoba untuk menjelajahi rute street art exploratory track yang ada disebuah brosur wisata. Dimulai dari Penang road: Trishaw Man.
. Kemudian menuju lebuh Armenian, disitu ada beberapa mural yang dapat dilihat secara bersamaan,karena tempatnya berdekatan satu sama lain. Kids on bicycle.

. Lion dance.

. Magic.

. Skippy.

. Love me like your fortune cat.

. Brother and sister.

. Kemudian lanjut ke lebuh Cannon : Boy on chair.

. Ketika sedang hunting mural dilebuh Armenian, banyak turis baik lokal maupun asing yang juga mempunyai tujuan yang sama, mencari mural sambil memegang brosur yang memuat street art exploratory track. Tidak mudah juga untuk menemukan mural-mural tersebut karena tidak semua mural dapat kita lihat hanya dengan melintas ataupun melihat dari pinggir jalan. Ada beberapa mural yang kita harus masuk kedalam suatu lokasi untuk dapat melihat mural tersebut. Seperti mural my own cafe 1952,kita harus masuk kedalam bangunan my own cafe 1952 untuk dapat melihatnya. My own cafe 1952.

. Mural the boat-kopitiam tidak dapat saya lihat, karena berada dalam pekarangan sebuah kedai kopi, dan kebetulan pada waktu sampai disana kedai tersebut tutup. Sebenarnya meskipun didalam brosur ditampilkan beberapa photo mural berikut peta petunjuk tempat dimana kita bisa melihatnya, kita tidak perlu terlalu fokus pada mural-mural tersebut. Karena disepanjang jalan menjelajahi rute sesuai peta tersebut, banyak mural-mural lainnya yang kita temui meskipun tidak termasuk dalam daftar yang ada dibrosur tersebut.







. Karena terbatasnya waktu, saya tidak dapat mengunjungi semua mural yang ada didalam brosur, tetapi saya tak berkecil hati, karena di lebuh-lebuh sekitar Penang road tempat hotel saya menginap, juga banyak mural yang bagus dan menarik.

.

.

. Sangat menyenangkan menikmati street art di George Town dan saya setuju dengan yang tertulis pada brosur Penang Tourism , disitu ditulis salah satu Penang Awarded adalah Top 15 "Best Mural in the world" by UK (Guardian).

City Tour kota Tanjung Pura (kuliner,sejarah-budaya,rohani)

Setiap kali melakukan kunjungan kesuatu tempat, tentu yang pertama kita lakukan adalah mencari makanan setempat yang khas, dan tentu saja harus enak. Di kota Tanjung Pura ini mie rebus pakai udang galah adalah salah satu andalannya. Hampir semua orang yang melintas di kota ini baik dari atau menuju arah Banda Aceh, pasti akan menyempatkan untuk menikmati makanan ini. Di kota ini seperti di kota-kota lama lainnya di Sumatera, ada makanan yang biasa disajikan dikedai kopi milik warga keturunan tionghoa yaitu roti bantal pakai selai srikaya. Ada satu kedai kopi yang masih menyajikan menu tersebut yaitu kedai kopi Restu, selain menyajikan roti panggang selai srikaya,juga ada es jeruk kesturi (kiet na). Selesai menikmati kuliner, kita dapat mengunjungi mesjid Azizi, yang dibangun pada masa Sultan Abdul Aziz Djalil Rachmat Syah (1897-1927) yaitu Sultan Langkat ke-7.Di halaman sebelah mesjid ini kita mendapati makam pujangga baru Amir Hamzah (Tengku Amir Hamzah). Mungkin banyak yang belum tahu bahwa Amir Hamzah dimakamkan dikota ini. Tengku Amir Hamzah mendapat julukan Pangeran dari seberang oleh NH Dini dan Raja penyair pujangga baru oleh HB Jassin. Ia dilahirkan disini pada tanggal 28-02-1911 dan gugur dalam suatu revolusi sosial pada tahun 1946, dan pada akhirnya diangkat menjadi Pahlawan Nasional. Dari sini kita melanjutkan perjalanan kekampung Besilam (diambil dari Babussalam). Besilam ini adalah tempat pusat kerohanian tariqat Naqsabandiyah. Disini terdapat makam Syeikh Abd wahab Rokan yaitu maha guru dari tariqat Naqsabandiah. Pada waktu-waktu tertentu banyak pengikut tariqat ini baik dari dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke Besilam. Tanjung Pura ini adalah sebuah kota kecamatan, yang letaknya lebih kurang 60 km dari medan, tepatnya di jalan lintas Sumatera menuju Aceh.Dulunya Tanjung Pura adalah pusat kerajaan Langkat. Disamping mesjid Azizi terdapat makam raja-raja penguasa Langkat (Sultan Langkat). Suasana kota ini lekat dengan budaya melayu pesisir, setidaknya dapat dilihat dari dialek masyarakat setempat dan bangunan rumah khas melayu. Peninggalan belanda dapat dilihat diantaranya pada bangunan LP dan kantor pos, sementara dari etnis tionghoa dapat dilihat dari bangunan pertokoan tua. Sebelum meninggalkan kota Tanjung Pura, kita dapat membeli oleh-oleh khas Tanjung Pura yaitu dodol yang dapat ditemui di kios-kios disepanjang jalan menuju kota Tanjung Pura.



Mesjid Azizi







Mesjid Besilam dari berbagai sisi

Makam Amir Hamzah

Rumah Melayu

Bangunan tua pertokoan

Bagian dalam mesjid Azizi







Roti panggang,mie rebus, es jeruk kesturi



Dodol Tanjung Pura