Bermula dari diskusi kecil-kecilan , ketika kami berkumpul di WD Coffee - Kecamatan Karang Baru -Kabupaten Aceh Tamiang dalam rangka memberikan bantuan kepada masyarakat Kampung Purwodadi - Kecamatan Kejuruan Muda korban musibah banjir Aceh Tamiang.
Salah seorang teman dari kelompok trip ini ingin liburan di tempat yang dingin sekaligus bisa berbelanja ria, setidaknya cuci mata bagi yang lainnya, sekaligus mengingat kembali jalan-jalan kami ke Kuala Lumpur dan Genting Highlands tiga tahun yang lalu bersama rekan seprofesi dari INI Pengda Aceh Timur.
Pergilah kami berenam ditambah puteri seorang teman.
Berangkat dari Kualanamu International Airport, naik Batik Air pukul 11.00 wib kurang lebih dan sampai di Kuala Lumpur pukul 12.00 siang.
Rencananya langsung belanja ke Mitsui Outlet Park KLIA Sepang sekaligus makan siang dan sholat, tetapi menurut driver mobil yang kami rental bahwa selama pandemi Covid 19 sampai sekarang tidak ada lagi food court di Mitsui, belakangan kami tahu bahwa kami dibohongi driver tersebut. Hari sudah menunjukkan pukul 4.00 sore, baru saja kami keluar dari airport karena pemeriksaan imigrasi yang memakan waktu berjam. Dari airport kami langsung menuju Genting Highlands. Makan siang di rest area Dengkil sekaligus sholat mengingat waktu sudah pukul 5.00 sore.
Berhenti lagi di rest area Gombak untuk beli cemilan.
Sampai di Genting Highlands sekitar pukul 7.00 malam.Kami menginap di hotel Ion delemen. Setelah meninggalkan koper di kamar hotel, kami langsung menuju First World Plaza untuk makan malam dan kembali ke hotel pukul 00.23 . Saya memilih menu makan malam Meehon Goreng dan Teh O.
Hotel tempat kami menginap ini memiliki map untuk menuju kamar. Dan ada sedikit drama di lift. Mungkin karena sudah larut malam dan sudah capai, tak sabar menunggu lift, asal masuk lift.Ternyata Bomba lift. Di lift ini semua lampu tombol hidup dan berhenti disetiap tingkat , tidak ada satupun kami yang berani menghadap ke ruang kosong yang kami temui setiap pintu lift terbuka, takut melihat hal-hal yang seharusnya tidak dilihat. Setelah bolak -balik berada ditingkat yang tidak seharusnya, dan meskipun ditekan tombol, tetapi pintu lift tidak bisa terbuka akhirnya lift berhenti ditingkat 9, ternyata ketika keluar kami berada di tingkat 13. Begitu riuhnya kami, takut sambil tertawa sampai mendapat teguran dari penghuni salah satu kamar. Keesokan harinya kami sadar bahwa itu malam Jum'at.
Hari ini diawali dengan sarapan pagi di hotel. Rencananya hari ini kami akan ke Genting Highlands Premium Outlets dengan shuttle bus menuju First World Plaza jam 10.00 pagi. Tetapi karena miskomunikasi sesama kami, jadilah kami ditinggalkan shuttle bus, sehingga harus menunggu shuttle bus yang selanjutnya nanti jam 12.00. Untuk mengisi waktu kami photo-photo di sekitar hotel.
Dari First World Plaza ke GPO naik cable car atau gondola sebutan lainnya, lebih kurang 15 menit.
Sesampainya di GPO, ternyata tidak ada diskon seperti yang dibayangkan dan menurut seorang teman barangnya juga barang lama dan stok tidak banyak.Mungkin karena baru pulih dari pandemi. Kami makan siang dan sholat. Untuk makan siang ini saya memilih menu Pan Mee Soup.
Kebetulan sewaktu di GPO ini kami bertemu dengan ibu Nila Rufaida ketua Pengwil INI Aceh yang nampaknya sedang healing disini.
Kembali ke First World Plaza, kami langsung menuju terminal shuttle bus yang akan membawa ke hotel.Ternyata untuk yang jam 7.00 sampai dengan jam 8.00 malam menunggunya di lobby First World Plaza, bukan di terminal. Sementara kami menunggu di terminal, ini kebalikan dari kemarin, kami menunggu di lobby tetapi katanya harus di terminal karena sudah lewat waktunya, akhirnya malam ini menunggu berjam-jam di terminal ditengah terpaan kabut tebal yang sangat dingin. Tidak tahan dengan hawa dingin, kami menunggu di bangunan ruang Bomba.
Pagi ini setelah sarapan, kami berenang di kolam renang hotel.Meskipun cuaca dingin sekali, tetapi air di kolam renang tidak dingin meskipun juga tidak hangat.
Sekitar jam 12.00 siang waktu setempat, kami meninggalkan Genting Highlands menuju Kuala Lumpur.
Sebelum memasuki kota Kuala Lumpur singgah dulu di Batu Caves, sekedar photo - photo dan kemudian dilanjutkan makan siang di Restoran Gerak 23 , kampung baru , Jalan Raja Abdullah. Batu Caves terletak 11km dari Kota Kuala Lumpur.
Inilah menu makan siang hari ini. Alhamdulillah sesuai selera.
Kami menginap di apartemen Vortex. Setelah meletakkan barang -barang di apartemen, kami langsung menuju Haniffa Departement store untuk belanja coklat. Waktu disini ada kenalan anggota trip ini yang membawakan durian musang king. Bapak Haji Mansur, orang Aceh yg sudah puluhan tahun tinggal di Malaysia.
Dari sini kami ke Pavilion. Macetnya luar biasa, ketika mau pulang ke apartemen, kami menunggu taksi berjam-jam dan akhirnya 3 orang anggota trip kami ini pulang berjalan kaki karena tidak dapat taksi.
Hari ini kami akan pulang ke Indonesia, jam 09.00, malam nanti. Kami mulai hari ini dengan photostop di Twin Tower kemudian ke Sephora, belanja lagi.
Menara Petronas atau Twin Tower merupakan ikon Kuala Lumpur.
Dari Sephora menyempatkan ke Putrajaya di waktu yang tersisa.
Dari Putrajaya, kami ke Mitsui Outlet Park KLIA Sepang, makan siang disini , teringat dengan driver mobil yang membohongi kami, bahwa tidak ada lagi food court di Mitsui sejak Pandemi. Sebagian teman masih mencari barang yang belum di dapatkan ditempat - tempat sebelumnya. Untuk makan siang saya memilih menu beef iron rice.
Sekarang sudah waktunya ke Airport. Menjelang natal airport bernuansa natal. Dapat drama bagasi pula di counter Air Asia.Di luar barang ditimbang pas 20 kg, tetapi ketika ditimbang ditimbangan Air Asia menjadi 24 kg. Hebohlah membongkar barang, akhirnya sampai di imgirasi sudah di antrian tali ke enam.
Pesawat delay hampir dua jam. Sampai di Medan pukul sebelas malam. Selesailah trip wisata belanja kami, walaupun tidak semua berbelanja, tapi melihat orang lain berbelanja pun sudah senang. Terimakasih kepada Bu Netti, Nisa, Seli,Nida, Ranita, Anggie, untuk semua kebaikan yang telah diberikan selama perjalanan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar