Hari pertama tanggal 6 maret 2020,jam 07.45 waktu setempat rombongan kami tiba di Aeroport Mohammed V Casablanca setelah terbang bersama Oman Air lebih kurang 14 jam 30 menit dari Kuala Lumpur dan transit lebih kurang 1 jam 15 menit di Muscat International Airport Oman. Sesampainya di Casablanca, setelah rombongan berganti pakaian dan kemudian keluar dari ruangan terminal udara tersebut kami sudah ditunggu dan disambut Mas Ahmad, tour guide kami, dan langsung berangkat menuju Marrakech. Di perjalanan kalau ada tempat yang bagus kami berhenti untuk photostop.Sekitar tengah hari kami tiba di Marrakech dan langsung menuju restoran Taj'in Darna untuk makan siang. Disini menunya adalah makanan khas Maroko. Dan inilah untuk pertama kali saya makan makanan Maroko, yaitu tajine.
Restoran ini terletak di Jema'a El Fna. Sebuah lapangan yang sudah menjadi warisan dunia. Ditengah lapangan banyak aktivitas yang dilakukan orang-orang seperti berjualan, berkesenian,, melukis hena, dan sebagainya dan makin sore sampai malam semakin ramai.
Selesai makan siang kami ke Bahia Palace dan melewati jalan-jalan kecil Old Medina, yang merupakan ibu kota islam pada abad 11.
Bahia Palace dibangun pada abad 19 oleh Perdana Menteri Si Moussa untuk istrinya Bahia yang telah melahirkan putra pertama. Istana ini memiliki taman yang indah, motif marmer untuk lantai dan dinding yang cantik dan aneka warna kaca yang bersinar ketika terkena sinar matahari.
Sekarang kami sudah berada di Spice Pharmacy, yaitu Herboristerie Bab Agnaou. Tempat obat-obatan alami khas Maroko, seperti minyak Argan, safran , minyak kaktus dan lain sebagainya.
Hari kedua tanggal 07 maret 2020, selesai sarapan pagi yang lumayan enak di Palais Al Bahja hotel & spa, tempat kami menginap, kemudian photo-photo semangat pagi , kami pun memulai city tour Marrakech.
Diawali dengan mengunjungi Jardin Majorelle yaitu garden yang didirikan oleh Jacques Majorelle, seorang pelukis asal Perancis. Pada tahun 1980, garden ini diselamatkan oleh Yves Saint Laurent dan Pierre Berge. Setelah Yves Saint Laurent meninggal, maka untuk mengenangnya didalam garden ini dibangun Museum Yves Saint Laurent yang memamerkan semua rancangan Yves Saint Laurent. Selain itu didalam garden ini juga ada bookstore dan cafe. Garden ini dipenuhi dengan segala macam tanaman kaktus dan tanaman lainnya.Bangunan didalam garden ini bergaya Art Deco dan didominasi warna biru.
Keluar dari Jardin Majorelle, kami ke Menara Garden. Garden ini dibangun pada abad ke 12 di zaman Kekhalifahan Almohad. Didepannya ada danau buatan. Yang gunanya untuk irigasi mengairi kebun zaitun disekitar Menara Garden. Menara Garden sendiri adalah taman Botani. Kami disini tidak lama karena untuk masuk ke menara garden harus mengelilingi danau, sementara hari sangat panas.

Rencananya kami akan makan siang di kawasan old Medina, yaitu di restaurant Ksar El Hamra, jadi kami kembali melewati jalan-jalan kecil old Medina dan Jema'a El Fna.
Restaurant Ksar El Hamra ini merupakan ryad atau rumah orang kaya yang dijadikan restoran. Kami makan ditaman dibawah pohon jeruk yang sedang berbuah. Mejanya ditaburi helai mawar merah dan putih yang cantik. Rumah ini sangat indah dengan motif marmer yang cantik melapisi dinding dan lantai. Benar-benar makan siang yang indah dan suasananya terasa nyaman dan romantis yang akan selalu kami kenang indahnya.

Selesai makan siang sebelum ke Masjid koutoubia, sambil menunggu masuk waktu sholat, peserta tour diberi kebebasan sedikit waktu kalau ada yang ingin beli souvenir di souk Jema'a El Fna.
Mendekati masuk waktu sholat Ashar, kami jalan ke Masjid Koutoubia. Sholat sekalian wisata religi. Menara mesjid Koutoubia tingginya 70 m. Peraturan setempat tidak boleh ada bangunan di Marrakech yang tingginya melebih menara mesjid.
Tempat berwudhuk yang unik.
Acara city tour Marrakech hari ini ditutup dengan belanja di Carre Eden Shopping Center. Sambil menunggu teman yang berbelanja, sebagian kami minum kopi dan duduk-duduk menikmati sore di Starbucks Coffee Marrakech.

Hari ketiga tanggal 08maret2020, pagi-pagi kami meninggalkan Marrakech menuju Ourzazate. Dari mobil saya mengambil photo kota Marrakech disekitar hotel.
Dalam perjalanan menuju Ourzazate, pemandangan sepanjang jalan adalah pegunungan.
Photostop di Tizi n Tichka. Tizi n Tichka ini adalah jalur gunung yang menghubungkan bagian tenggara dari Marrakech ke kota Ourzazate. Merupakan pintu gerbang ke gurun Sahara. Jalur ini memiliki 100 kelokan.
Photostop di Pegunungan Atlas. Bertemu dengan pemuda setempat yang menjual kerajinan tangan dari daun dengan harga 1 dirham Maroko.
Makan siang dan sholat di Restaurant L Oasis D'Or dengan menu makanan Maroko.
Perjalanan hari ini sudah sampai di Kasbah Ait Ben Haddou. Kasbah adalah komplek pemukiman yang terbuat dari tanah liat. Kasbah ini dibangun sekitar abad ke 17.
Singgah di kios penjual pashmina sekaligus belajar memakainya.
Mengunjungi Ksar Ait Ben Haddou yaitu istana lumpur. Tempat ini sering digunakan sebagai lokasi shooting film Hollywood seperti Film Sodom and Gomorrah, Marcopolo, Gladiator, King of Persia, Game of Thornes, Laurence of Arabia.
Dari Ait Ben Haddou menuju ke Atlas Studios yang terletak di kota Ourzazate. Studio ini merupakan studio film dari lebih kurang 200 film yang pernah dibuat disini. Diantaranya film The Mummy, Ben Hur, Aladdin, The Passion of the Christ, Cleopatra. Properti film-film tersebut ketika shooting masih tersimpan utuh.

Sore hampir senja kami sampai di hotel di kota Ourzazate. Kami menginap di hotel Al Baraka. Hotel ini menarik karena menonjolkan kekunoan dan banyak memajang barang antik.
Hari keempat tanggal 09 maret 2020. Sebelum memulai perjalanan hari ini, kami mendapat pemandangan yang indah dipinggir jalan di depan hotel, sunrise.
Masih disekitar kota Ouarzazate, kami singgah di Kasbah Taourirt. Kasbah ini sebagai tempat tinggal anak-anak Thami El Glaoui dan sepupu serta keluarga besarnya. Thami El Glaoui adalah Pasha ( Pimpinan tertinggi) kota Marrakech.
Sekarang menuju Tinghir untuk mengunjungi Draa Valley . Oasis tempat pemukiman suku Berber yang terkenal dengan kebun kurma, kebun zaitun dan kebun buah-buahan. Oasis ini terbentuk dari aliran sungai Draa.
Belanja di cooperative Rosamgoun. Koperasi ini menjual produk hasil penyulingan bunga mawar. Perjalanan dilanjutkan ke Todra Gorge yaitu ngarai sungai dengan dinding tebing batu.
Makan siang di restoran Les Roches Todra.
Sholat di sebuah mesjid yang ditemui diperjalanan.
Akhirnya kami sampai di Merzouga, dan hari masih sore sehingga sesuai harapan. Karena kalau ingin menikmati sunset di gurun Sahara, maka Camel Trek sudah harus dimulai dari sore .
Camel Trek memakan waktu 1 jam untuk sampai ke Kemah di gurun Sahara, dan akan berhenti di tengah gurun untuk menyaksikan sunset.
 Berhenti diperjalanan untuk menyaksikan sekaligus menikmati sunset. sesuai jadwal perjalanan. Sambil memandang sunset, banyak yang dilakukan rombongan ada yang bermain pasir, ada yang berpose yoga ,ada yang cuma duduk kagum, ada yang memotret dan dipotret.
Memang rezeki tidak kemana, sesampai di Kemah kami disambut dengan full moon.
Sebuah kejutan yang membahagiakan, Kemah kami yaitu golden camp cukup cantik dan mewah. Kami disambut
dengan welcome drink teh mint dan kue kering yang rasanya cukup enak serta petugas kemah yang ramah.
Sehabis makan malam kami dihibur dengan kesenian tradisional suku Berber.
Hari ini adalah hari kelima kami di Maroko. Hari selasa tanggal 10 maret 2020. Masih pagi sekali kami keluar dari kemah, menikmati sunrise yang sangat indah.
Matahari beranjak naik, situasi kehidupan sekitar kemah sangat indah dan menarik.
sekarang sarapan pagi yang enak dengan situasi yang menyenangkan.
Akhirnya pagi ini kami meninggalkan gurun sahara dengan segala kenangan indah yang tak terlupakan. Sebelum berangkat kami masih terus merekam kenangan disini dengan photo-photo.

Dari camp ke Merzouga kami naik jeep 4x4 dengan waktu tempuh lebih kurang 20 menit. Pengalaman off road di gurun Sahara sebagai sesuatu pengalaman yang tak terlupakan. Tak lupa beli souvenir berupa pasir gurun dalam botol.
Kota tujuan selanjutnya adalah Fes. Untuk mencapai kota ini kami melakukan perjalanan hampir satu hari. Melewati Midelt yaitu city of Apples. Tapi kota ini hanya kami lewati saja dan berhenti makan siang di restaurant 7, beberapa kilometer setelah midelt.
Selesai makan siang kami melanjutkan perjalanan. Sore harinya kami sampai di Ifrane. Kota bergaya Eropa. Setelah menikmati kota dengan duduk di taman, berkeliling di komplek bangunan bergaya Eropa, kami duduk minum teh dan santai di restaurant La paix.
Kami tiba di Fes ketika hari sudah menjelang magrib. Kami menginap di hotel Arena. Sewaktu kami masuk ke hotel disambut dengan musik bali dan makan malam dengan menu Indomie. Ada yang terlupa sebelum memasuki Ifrane, kami photostop di Ifrane National Park.
Pemandangan kota Fes diphoto dari jendela kamar hotel.
Makan malam di hotel.
Pagi ini sudah hari keenam kami di Maroko, tanggal 11 maret 2020.Kunjungan kami hari ini adalah ke Royal Palace atau Palais Royale atau Dar al-Makhzen, Panorama kota Fes dari atas bukit tempat Borj Nard, Art Naji, Old Medina. Royal Palace adalah istana Sultan Alawiyah (Alaouite Sultan) dibangun abad ke 13.
Borj Nard adalah sebuah benteng yang didirikan dinasti Saadi tahun 1582.
Pemandangan kota Fes dari atas bukit tempat benteng Borj Nard.
Art Naji adalah tempat kerajinan keramik hand made. Inilah keramik yang saya beli di Art Naji.
Tukar uang di money changer di Boj bollojuod.

Old Medina Fes dibangun dinasti Idris tahun 789 M. Disini kita akan mengunjungi Bou Inania Madrasa atau madrasah Abu Inaniyah yang dibangun antara tahun 1350 dan 1357 oleh Sultan Merenid Bou Inan atau Abu Inaniyah Faris.
Universitas Al Qarawiyyin atau Al-Karaouine adalah universitas pertama di dunia.
Mausoleum Moulay Idriss II adalah zawiya yang berada dalam old Medina, didalamnya ada mesjid dan makam Moulay Idriss II yang memerintah Maroko dari tahun 807 hingga 828 dan dianggap sebagai pendiri utama kota Fes.
Makan siang di restoran Ryad Nejjarine. Restoran ini dihiasi marmer dan keramik yang indah. Disini kami mencoba couscous yaitu makanan khas Maroko.
Suasana di Old Medina.
Untuk mengangkut barang di dalam Old Medina memakai Mule atau Bagal yaitu hewan hasil persilangan keledai betina dan kuda jantan. Kenderaan tidak diperbolehkan masuk ke Old Medina.
Kaktus selain untuk minyak kaktus dan obat-obatan juga seratnya ditenun untuk dijadikan kain.
Kota Fes terkenal dengan produk kulit yang bagus diantaranya jaket kulit. Chouara Tannery adalah tempat penyamakan kulit tertua dan terbesar didunia.
Photo dengan kelompok pemusik .
Hari ketujuh tanggal 12 maret 2020,kami berpindah ke kota Chefchaouen. Diperjalanan kami photostop di Dam Sidi Chahed yaitu danau buatan yang dibangun tahun 1996 di El Kalaa Zerhoun Region, 30 km dari Fes dan Meknes. Danau ini mensuplai air untuk kota Meknes dan kebutuhan irigasi pertanian.
Hari ini kami makan siang di restoran La Pergola.
Mendekati sore kamipun sampai di kota Chefchaouen. Kota ini di Pegunungan Rif, di barat laut Maroko. Dan pernah berada dibawah kekuasaan Spanyol pada tahun 1920. Bangunan di Chefchaouen, terutama di kawasan Old Medina di cat berwarna biru. Warna biru tidak terlepas dari sejarah abadi ke 15. Pada waktu para pengungsi Yahudi lari dari Spanyol dan menetap di Chefchaouen, mereka membawa kebudayaan mewarnai semua barang dengan warna biru, untuk menyamakan dengan langit dan mengingatkan pada Tuhan. Namun ada yang menyatakan warna biru untuk mengusir nyamuk.
Bergaya dan berphoto memakai pakaian wanita suku Rifi yaitu suku Berber yang hidup di pegunungan Rif.
Malam ini kami menginap di Hotel Atlas Chaouen. Sama dengan hotel-hotel tempat kami menginap sebelumnya. Hotel ini juga sepertinya rumah orang kaya yang difungsikan menjadi hotel. Banyak barang kuno dan lukisan yang dipajang. Tetapi ketika malam, hotel ini terasa suram, mungkin karena lampu-lampunya yang temaram. Dari lantai dua hotel kita bisa menikmati pemandangan kota Chefchaouen yang cantik.
Hari kedelapan, tanggal 13 maret 2020.Pagi ini kami bersiap untuk rute Chefchaouen - Rabat - Casablanca. Dalam perjalanan menuju Rabat kami photostop di beberapa tempat.
Sesampainya di Rabat, kami langsung mengunjungi Hassan Tower. Hassan Tower adalah menara mesjid yang belum selesai dibangun. Menara mulai dibangun tahun 1195,pada mulanya dimaksudkan untuk menjadi bagian dari mesjid terbesar di dunia. Tetapi pada tahun 1199,Sultan Yacoub El -Mansour wafat dan pembangunan mesjid dihentikan. Pada saat itu menara telah sampai pada ketinggian 44 meter, setengah dari tinggi yang dicanangkan. Mesjid yang dibangun pun belum selesai dan hanya beberapa tembok dan 200 tiang yang sempat dibangun. Menara ditambah tembok dan tiang-tiang mesjid serta Mausoleum Mohammed V menjadi situs warisan dunia pada tahun 2012.


Raja Mohammed V adalah raja pertama setelah Maroko merdeka dari penjajahan Perancis. Mausoleum Mohammed V sangat indah. Didalamnya malam raja Maroko Mohammed V dan makam kedua putranya yaitu Raja Hassan II dan Pangeran Abdallah.
Mesjid AL Hassan Mosque berada dalam kawasan Esplanade Yacoub El Mansour. Kami sholat jamak dzuhur dan Ashar disini.
Hari ini kami makan siang di restoran La Capitale. Setelah seminggu di Maroko, akhirnya bertemu menu sea food di restoran ini.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kasbah Udaya atau des Oudaias. Kasbah Udaya adalah sebuah benteng yang dibangun oleh Dinasti Murabitun. Kemudian awal abad ke 12 , kasbah ini dihancurkan oleh Dinasti Muwahidun. Tahun 1150,Dinasti Muwahidun merekonstruksi kasbah ini dengan membangun istana dan mesjid di dalamnya yang diberi nama Al-Mahdiyah yang diambil dari nama Al-Mahdiyah Ibnu Tumart leluhur mereka. Pada abad ke 17, kaum muslimin Andalusia yang melarikan diri dari Inkuisisi kaum Kristiani Spanyol memilih kasbah Udaya sebagai tempat pelarian mereka.
Di dalam kasbah terdapat taman Udaya yang bergaya Andalusia yang bernama Les Jardins des Oudaias. Kasbah ini juga dijadikan tempat shooting film, diantaranya impossible 5 Rogue Nation.
Berkunjung dan berphoto di jalan Soekarno atau Rue Soekarno. Pemberian nama jalan ini merupakan penghormatan terhadap Ir. Soekarno karena jasanya dalam KAA 1955 di Bandung, yang mendorong negara - negara Afrika untuk merdeka. Dan ketika Maroko merdeka, Indonesia adalah negara pertama yang mengakui.
Jalan - jalan sore di Avenue Mohammed V.
Selesai sudah city tour kami di Rabat, dan kami langsung berangkat menuju Casablanca. Casablanca dalam bahasa Spanyol berarti rumah putih. Umumnya di Casablanca rumah -rumah bercat putih. Di Casablanca kami menginap di hotel Oum Palace.

Hari ini tanggal 14-03-2020, adalah hari kesembilan dan merupakan hari terakhir kami di Maroko. Pagi ini kami akan mengunjungi Mohammed V Square. Ini adalah Alun-alun bersejarah yang terletak di pusat kota Casablanca. Alun-alun ini terkenal dengan nama Pidgeon Square, disebabkan banyaknya burung merpati disini. Ditempat ini kita akan menjumpai "Water Man"Yaitu laki-laki penjual air berpakaian khas suku berber.
Sedikit waktu sebelum check-out dari hotel,dipergunakan untuk hunting souvenir dan produk lokal seperti sabun dan minyak argan di pasar yang letaknya tidak jauh dari hotel.
Makan siang di restaurant Les Fleurs.
Sholat jamak dzuhur Ashar di masjid Hassan II. Mesjid ini dibangun tahun 1980 , di disain oleh arsitek Perancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues.


Cuci mata dan mejeng di Morocco Mall.



Photostop di La Corniche De Casablanca yaitu kawasan pantai Casablanca di tepi samudera Atlantik.
Selesailah hari ini perjalanan kami di Maroko yang sangat berkesan dan menyenangkan. Sebenarnya kami akan mempergunakan waktu transit di Muscat -Oman untuk city tour. Tetapi akibat covid -19, banyak bandara lockdown mengakibatkan jam keberangkatan dan transit kamipun berubah sehingga semua menjadi buyar. Begitupun kami mengambil sisi positifnya dengan pemikiran lebih cepat pulang ke Indonesia dalam situasi seperti ini adalah jalan yang paling baik .Alhamdulillah.. . . Akhirnya terimakasih kepada tour guide kami Mas Ahmad dan driver Noordin serta teman seperjalanan yang baik dan menyenangkan bu Iyah Makmun, Pak Makmun Sukarma, Meilina, Yenny Hardi, Fira Rowter, Liz, Itha, Aida, Anggi, semoga ada kesempatan pergi ber sama-sama lagi di lain waktu... Amiin.
Di kota Langsa, penganan ini dijual di jalan medan - Banda Aceh - Desa Timbang Langsa. Menurut penjualnya selama ini mereka berjualan nasi, tetapi selama pandemi covid -19 ini dagangan nasi mereka sepi pembeli, sehingga merugi. Karena itu mereka berpikir untuk mencari nafkah dengan mengganti bahan dagangan. Terpikirlah oleh mereka untuk menjual buah Nipah dalam berbagai variasi. Alhamdulilah banyak peminatnya. 
Selama ini buah Nipah menjadi makanan orang-orang yang menjaga tambak atau nelayan di hutan - hutan bakau untuk menghilangkan rasa haus. Buah Nipah berasal dari pohon Nipah ( Nypa Pruticans) .Daunnya untuk buat atap, selain itu daun Nipah kering untuk melinting tembakau menjadi rokok Nipah. Ada juga informasi yang mengatakan pucuk Nipah bisa dijadikan obat atau baik untuk kesehatan. 
Pohon Nipah tumbuh di daerah rawa berair payau atau ditepi hutan bakau. 
Buah Nipah disebut juga kolang-kaling Nipah, rasanya kurang lebih sama dengan kolang-kaling aren, tetapi ukurannya lebih besar. 
Dijadikan jajanan, buah Nipah dijual dalam bentuk kolak Nipah, Nipah sirup, juice Nipah dan sop buah Nipah. Rasanya cukup enak. 
Saya baca tulisan-tulisan di internet, di daerah lain buah Nipah sudah lebih dulu dijadikan penganan untuk dagangan. Tetapi di Langsa baru belakangan ini saja. Begitupun, ini ide yang cemerlang ditengah lesunya perekonomian disaat pandemi seperti ini untuk pedagang kecil. 
