Tahun ini sudah15 tahun sejak terjadinya tsunami di Banda Aceh. Hari itu minggu tanggal 26 Desember 2004,sekitar jam 8 pagi, saya yang tinggal di kota Langsa merasakan goncangan. Saya berusaha memastikan apakah saya yang tiba-tiba mengalami oyong atau getaran mobil besar yang lewat di depan rumah ataukah gempa. Goncangan susulan yang begitu keras, yang belum pernah saya rasakan sebelumnya membuat saya sekeluarga mengambil posisi aman dengan duduk di batu pembatas jalan raya di depan rumah. Begitu juga dengan tetangga. Berapa jam setelah itu, saya mendengar berita bahwa di Banda Aceh terjadi banjir setinggi pohon kelapa. Saya yang tidak menduga terjadinya tsunami, pada awalnya tidak mempercayai berita itu. Setelah saya menonton berita dari MetroTV, baru saya tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kini 15 tahun telah berlalu. Dahsyatnya bencana tsunami tidak akan pernah terlupakan. Kalau kita pergi ke Banda Aceh, sudah tidak tampak lagi sisa porak poranda yang ditimbulkan tsunami, tetapi ada beberapa tempat yang membuat kita selalu ingat dengan kejadian tsunami tersebut. 1. Museum Tsunami. Ditempat ini ada nama-nama korban tsunami, photo-photo dan juga video tentang Tsunami.

2. Kapal PLTD Apung berlokasi di Punge Blang Cut. Kapal ini terseret lima kilometer dari pantai dan menimpa beberapa rumah penduduk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar