Koleksi yang cukup populer adalah Cakra Donya yang usianya telah mencapai 1400 tahun. Lonceng ini hadiah kaisar Cina dari Dinasti Ming kepada Sultan Pasai pada abad ke 15.Dan dibawa ke Aceh ketika Sultan Ali Mughayat Syah dari Kesultanan Aceh mengalahkan Pasai pada tahun 1524 M. Kemudian melihat Gunongan. Taman sari Gunongan dibangun oleh Sultan Iskandar Muda untuk membahagiakan Permaisuri yaitu Putri Pahang (Putroe Phang). Gunongan (gunung kecil) sebagai miniatur dari perbukitan yang mengelilingi istana Putroe Phang di Pahang. . .
Dari Gunongan ke Taman Putroe Phang. Taman Putroe Phang adalah taman kerajaan Aceh Darussalam yang dibuat oleh Sultan Iskandar Muda (1607M-1636 M) untuk permaisurin
Yaitu gerbang kecil berbentuk kubah yang menghubungkan taman dengan istana, tempat beristirahat Putri Phang.
Sekarang ke Kerkhoff Peutjut. Komplek kerkhoff ini adalah kuburan serdadu Belanda. Disini juga dimakamkan penduduk Pribumi yang menjadi tentara marsose dan KNIL. Mereka berasal dari Ambon, Manado dan Jawa. Nama-nama mereka ditulis di dinding komplek kerkhoff. 300 tahun sebelum Belanda menjadikan tempat ini sebagai kuburan serdadu Belanda, disini dimakamkan putra mahkota Sultan Iskandar Muda yang meninggal setelah dihukum rajam oleh ayahnya karena melanggar hukum namanya Meurah pupok dan dipanggil sebagai Peutjut.
Karena hari ini kebetulan bulan puasa, kemesjid raya Baiturrahman. Untuk ikut buka puasa bersama yang disediakan pihak mesjid, dan dilanjutkan sholat maghrib. Mesjid Raya Baiturrahman adalah mesjid Kesultanan Aceh dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam tahun 1022 H/1612 M. Mesjid ini dibangun kembali oleh Belanda tahun 1877 setelah dibakar pada 10 April 1873, ketika kerajaan Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada agresi tentara Belanda. Ketika tsunami tahun 2004, mesjid ini tetap bertahan dan menjadi tempat berlindung warga.
Perjalanan hari ini ditutup dengan menikmati steak ayam dan ice cream di restoran gunung salju. Restoran ini sudah ada sejak tahun 1978. Menu utamanya adalah steak ayam. Banyak orang yang datang ke Banda Aceh, menyempatkan untuk makan disini sekaligus bernostalgia.
Di pagi yang cerah dan lumayan panas mengunjungi Taman Sulthanah Shafiatuddin kemudian ke pantai Lhok nga.
Di pinggir jalan menuju Lhoknga banyak yang menjual barang kerajinan tangan seperti tampah, keranjang, tudung saji dan lain sebagainya.
Sekarang kita sudah sampai di Pantai Ujong Batee.
Sebelumnya singgah untuk sholat ashar di mesjid Baiturrahim Ulee Lheue. Mesjid ini berdiri sejak masa Kesultanan Aceh, sekitar abad ke 17 M. Dulunya bernama mesjid Jami' Ulee Lheue. Ketika tsunami tahun 2004, mesjid ini mampu bertahan dan sekarang disebut Zero Point Tsunami 2004.
Acara hari ini ditutup dengan buka puasa bersama dengan keluarga kak Yati dan Amal di Kafe Grand Aceh Kuliner. Menikmati sate matang, makanan khas Aceh.
 Selesailah sudah dua hari berkeliling kota Banda Aceh menikmati wisata sejarah dan kulinernya..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar